Menurut Sukirman (2015), segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat berjalan efektif sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Proses belajar mengajar membutuhkan beberapa komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya. Wiarto (2016: 9) mengemukakan bahwa proses pembelajaran mengandung lima komponen yaitu komunikasi guru, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa, dan tujuan pembelajaran. Dengan adanya komponen pendukung pembelajaran ini harapannya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Salah satu komponen pembelajaran yang penting dalam mendukung proses belajar mengajar adalah media pembelajaran. Media pembelajaran berbasis teknologi digital merupakan alat pembelajaran yang modern dan relevan dengan perkembangan zaman yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dominasi Generasi Alfa
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan media pembelajaran saat ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa peserta didik saat ini, yang merupakan dominasi generasi Alfa yang sejak lahir bersentuhan langsung dengan teknologi digital. Menurut Yeni istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Mark Mccrindle, seorang peneliti sosial. Generasi Alpha (Gen A) adalah lanjutan dari generasi Z, Generasi Alfa didefinisikan sebagai mereka yang lahir pada tahun 2010- 2024. Lebih dari 2,8 juta orang dilahirkan secara global setiap minggunya. Ketika mereka semua lahir (2025) jumlahnya akan hampir 2 miliar, generasi terbesar dalam sejarah dunia.
Kriteria Khusus Pemilihan Media
Sebuah media pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik tentunya menjadi harapan dan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Untuk memilih media pembelajaran yang tepat, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, terutama dalam pemilihan media. Meskipun terdapat berbagai metode dalam mengembangkan media pembelajaran, namun ada kesepakatan bahwa setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam pembelajaran.Tidak ada satu media pun yang dapat dianggap sempurna dan cocok untuk semua situasi, karakteristik sekolah dan peserta didik, serta tujuan pelajaran yang akan dicapai.
Media bersifat kondisional dan kontekstual, yang artinya Anda harus menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Oleh karena itu, pendekatan yang tepat adalah memperlakukan media sebagai bagian integral dari proses pembelajaran dengan fokus pada beberapa komponen penting, diantaranya:
Tujuan Instruksional
Mempertimbangkan tujuan instruksional yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran untuk menentukan media yang cocok. Hal ini melibatkan analisis terhadap Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Konten Instruksional
Mempertimbangkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam pembelajaran, termasuk kedalaman materi yang akan dicapai. Hal ini untuk memilih media yang sesuai untuk menyampaikan materi tersebut.
Karakteristik Peserta Didik
Mengkaji seberapa familiar peserta didik dengan media yang akan digunakan, serta mempertimbangkan karakteristik individu peserta didik baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini penting untuk memastikan media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Pemilihan Media
Memilih media yang paling sesuai dari berbagai pilihan media yang tersedia atau yang dapat dikembangkan. Proses ini melibatkan pengambilan keputusan yang cermat untuk memilih media yang paling efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Metode Action
Beberapa prosedur yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran yang sesuai, Anda dapat menggunakan model ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty).
Perencanaan media pembelajaran yang baik akan meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Maka metode ACTION menjadi dasar pertimbangan yang penting, yaitu antara lain terkait keterbukaan akses,keterjangkauan biaya, kemudahan penggunaan teknologi, interaktifitas komunikasi, dukungan organisasi, dan kebaruan ilmu dan media.
Ciri-ciri Media Pembelajaran Digital
Peserta PembaTIK 2024, Anda juga dapat memahami ciri-ciri dari media pembelajaran berteknologi digital yang disampaikan oleh Arsyad (2013:33).
Dengan perkembangan teknologi yang semakin melaju cepat, tentunya juga berpengaruh pada proses pembelajaran, Anda pasti setuju bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi digital sangatlah relevan pada era saat ini. Media pembelajaran yang memiliki keunggulan dapat disimpan dan diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, lebih efektif dan efisien tanpa batasan ruang dan waktu. Secara umum,penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi digital memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1) Meningkatkan komunikasi yang mudah antara guru dan siswa, bahkan tanpa harus bertatap muka secara langsung.
2) Memungkinkan peserta didik untuk berperan sebagai sumber informasi, sehingga guru bukan lagi satu-satunya sumber pembelajaran.
3) Membantu terjadinya pembelajaran yang lebih terstruktur, memungkinkan guru untuk mengevaluasi perkembangan peserta didik dengan lebih efektif.
4) Mendorong interaksi dan kolaborasi antar peserta didik dalam proses pembelajaran.
5) Membantu peserta didik dalam mengeksplorasi diri dan menggali informasi dari berbagai sumber, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
6) Efisiensi dalam penyimpanan dan akses materi pembelajaran, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh siapa saja.
7) Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif.
8) Meningkatkan motivasi belajar dan lebih menyenangkan serta bermakna.
Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi digital, diharapkan terjadi interaksi yang optimal antara guru dan peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Meskipun tidak ada ketentuan yang kaku tentang kapan suatu media harus digunakan, namun penting bagi Anda untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan minat belajar peserta didik.