Menurut Herwena (2021), pembelajaran terdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas guna memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Sebelum menerapkan pembelajaran terdiferensiasi, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan guru. Tomlinson (2014) menyebutkan bahwa guru dapat memenuhi kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, dan profil belajar murid. Dalam menerapkan strategi pembelajaran terdiferensiasi salah satu aspek terpenting adalah aspek kesiapan belajar. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas murid untuk mempelajari materi baru. Tingkat kesiapan belajar murid dapat dinilai melalui aktivitas asesmen awal. Hal ini agar guru mendapatkan informasi tentang kesiapan belajar murid dan dapat melakukan tindak lanjut. Guru juga mempertimbangkan metode dan model pembelajaran yang digunakan agar mengakomodir kebutuhan belajar murid. Selain itu guru juga memperhatikan lingkungan belajar yang kondusif dan dukungan fasilitas yang memadai, agar membantu murid tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Tomlison mengatakan bahwa merancang pembelajaran terdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada mixer, stereo atau pemutar CD. adapun tujuan pembelajaran terdiferensiasi adalah:
1) Untuk membantu semua siswa dalam belajar. Agar guru bisa meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa.
2) Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Agar siswa memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi yang diberikan guru. Jika siswa dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar siswa meningkat.
3) Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa. Pembelajaran terdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara guru dan siswa sehingga siswa semangat untuk belajar.
4) Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri. Jika siswa dibelajarkan secara mandiri, maka siswa terbiasa dan menghargai keberagaman.
5) Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan pembelajaran terdiferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi kreatif.
Prinsip Pembelajaran Terdiferensiasi dapat dilihat pada tautan bukti karya berikut:
Implementasi pembelajaran terdiferensiasi dengan media pembelajaran digital harus memperhatikan:
1) Konten yang Disesuaikan:
a) Platform Pembelajaran Online: Guru dapat menggunakan platform pembelajaran online yang memungkinkan mereka untuk menyediakan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa.
b) Modul Interaktif: Pembelajaran berbasis modul interaktif memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan mengeksplorasi konten lebih dalam jika mereka menginginkannya.
2) Pengajaran yang Beragam:
a) Video pembelajaran: guru dapat membuat atau menggunakan video pembelajaran yang menggabungkan berbagai gaya pengajaran, seperti ceramah, demonstrasi, dan simulasi, untuk mencapai berbagai macam siswa.
b) Permainan edukatif: permainan digital dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang berbeda, sehingga siswa dengan kemampuan yang beragam dapat belajar dengan cara yang menarik dan relevan.
3) Penilaian yang Adaptif:
Tes online yang adaptif: menggunakan alat penilaian online yang adaptif, di mana tingkat kesulitan soal disesuaikan dengan respons siswa, sehingga setiap siswa diuji sesuai dengan kemampuannya.
Manfaat pembelajaran terdiferensiasi dengan media pembelajaran digital:
a. Personalisasi Pembelajaran: Memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan mereka.
b. Meningkatkan Keterlibatan: Menyediakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan bagi siswa.
c. Peningkatan Pencapaian: Memungkinkan siswa untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal dengan menyediakan dukungan yang sesuai.