Multimedia Interaktif
Multimedia diartikan sebagai sebuah kombinasi dari berbagai media seperti teks, gambar, suara, animasi, video dan lain-lain secara terpadu dan saling memiliki interaksi dengan menggunakan alat seperti komputer maupun peralatan elektronik lainnya untuk menghasilkan sesuatu yang optimum. Dalam pengertian tersebut mengandung makna bahwa tiap komponen multimedia harus diolah dan dimanipulasi serta dipadukan secara digital menggunakan perangkat komputer atau sejenisnya (Surjono, 2017). Dilihat dari cara penyajian isi multimedia kepada pengguna, multimedia bisa bersifat linier atau non-linier.
tahapan dalam pengembangan multimedia yang dapat dilakukan dengan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC).
a. Concept (Konsep). Merumuskan dasar-dasar dari proyek multimedia yang akan dibuat dan dikembangkan.
b. Design (Desain / Rancangan). Tahap dimana pembuat atau pengembang proyek multimedia menjabarkan secara rinci apa yang akan dilakukan dan bagaimana proyek multimedia tersebut akan dibuat.
c. Obtaining Content Material (Pengumpulan Materi). Merupakan proses untuk pengumpulan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proyek, mengenai materi yang akan disampaikan, kemudian file-file multimedia seperti audio, video, dan gambar yang akan dimasukkan.
d. Assembly (Penyusunan dan Pembuatan). Waktunya proyek multimedia diproduksi. Materi-materi serta file-file multimedia yang sudah didapat kemudian dirangkai dan disusun sesuai desain.
e. Testing (Uji Coba). Setelah hasil dari proyek multimedia jadi, perlu dilakukan uji coba.
f. Distribution (Menyebarluaskan). Tahap penggandaan dan penyebaran hasil kepada pengguna.
Digital Video dan Animasi
Perkembangan teknologi telah mengubah cara guru dan peserta didik belajar. Video digital merupakan representasi elektronik dari gambar visual bergerak (video) dalam bentuk data digital yang dikodekan. Ini berbeda dengan video analog, yang merepresentasikan gambar visual bergerak dengan sinyal analog. Video digital terdiri dari serangkaian gambar digital yang ditampilkan secara berurutan. Karakteristik dari video dan animasi digital, yaitu:
1) Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan
2) Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya
3) Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen
4) Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).
Ada beberapa tipe atau jenis video pembelajaran yang dapat kembangkan, yaitu:
1 Microvideo Video instruksional pendek yang fokus pada pengajaran satu topik sempit. Dapat digunakan untuk menjelaskan konsep sederhana, atau konsep rumit namun disajikan dalam beberapa rangkaian video.
2 Tutorial Video dengan metode instruksional untuk mengajarkan proses atau berjalan melalui langkah- langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Biasanya antara 2-10 menit video ini memanfaatkan berbagai metode pengajaran. Kadang-kadang disebut sebagai video how to.
3 Training Video Video pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan tertentu. Umumnya membahas topik interpersonal atau topik terkait pekerjaan, seperti pelatihan perangkat keras dan perangkat lunak. Video pelatihan sering menggunakan cuplikan orang sungguhan untuk meningkatkan interaktivitas.
4 Screencast Sebuah video yang terutama terdiri dari rekaman layar yang dirancang untuk mengajarkan seseorang untuk melakukan tugas atau berbagi pengetahuan. Presentation & Lecture: Sebuah rekaman ceramah atau presentasi untuk dipelajari audiens. Isinya merupakan gabungan audio presentasi, atau slide PowerPoint, webcam dan materi.
5 Presentation and Lecture Sebuah rekaman ceramah atau presentasi untuk dipelajari audiens. Isinya merupakan gabungan audio presentasi, atau slide PowerPoint, webcam dan materi.
6 Animasi Video animasi bisa terdiri dari full animasi digital yang dikemas menjadi video, atau video riil ditambah dengan animasi. Penggunaan animasi sebagai video bisa menggambarkan objek yang tidak bisa dilihat oleh mata atau peristiwa kompleks serta perlu penjelasan detil bisa disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
Tipe - tipe animasi yaitu Animasi tradisional, Animasi 2D, Animasi 3D, Motion graphic, Stop motion. Tips bagi sahabat untuk membuat pembelajaran berbasis video, yaitu kenali sasaran kita yaitu peserta didik dan karakteristik perkembangannya, persiapkan naskah video, tentukan jenis video, audio, dan jenis video interaktif yang akan dibuat.
Media Audio atau Podcast
Perkembangan teknologi telah mengubah cara guru dan peserta didik belajar. Penggunaan buku teks dan buku catatan telah menurun seiring dengan kemajuan teknologi digital. Teknologi yang canggih membawa berbagai metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif bagi peserta didik.
Augmented Reality (AR)
Salah satu teknologi multimedia yang sedang mengalami perkembangan pesat saat ini adalah Augmented Reality (AR). AR merupakan teknologi yang memungkinkan objek maya dua dimensi atau tiga dimensi untuk digabungkan ke dalam lingkungan nyata, kemudian ditampilkan atau diproyeksikan secara langsung sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan peserta didik lebih termotivasi untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Teknologi ini memasukkan informasi ke dalam dunia virtual dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan perangkat khusus, seperti kamera, webcam komputer, atau kacamata khusus AR. Saat ini, sistem AR pada perangkat seluler/android telah dilengkapi dengan kamera yang mendukung implementasi AR, sehingga AR dapat digunakan sebagai alat pelacakan yang efektif.
Virtual Reality (VR)
Virtual Reality (VR) adalah gabungan dari berbagai teknologi seperti pemrosesan gambar digital, grafik komputer, teknologi multimedia, sensor, teknologi pengukuran, kecerdasan buatan, dan disiplin lainnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan virtual yang interaktif dan realistis dalam ruang tiga dimensi, yang dapat merespons kegiatan secara real-time. Dengan VR, kita dapat mengalami realitas maya di tengah-tengah dunia nyata. Kita dapat menjelajahi realitas ini melalui indra-indra seperti pendengaran, penglihatan, sentuhan, dan lain-lain.
Penggunaan teknologi VR dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam lingkungan virtual, memungkinkan mereka berinteraksi dengan konten pembelajaran dalam berbagai bentuk, menciptakan interaksi antara peserta didik dan informasi, mengubah konten pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret dan jelas, serta meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Virtual Reality dalam konteks pendidikan mengacu pada penerapan teknologi VR untuk menciptakan lingkungan simulasi yang dapat dijelajahi oleh siswa. Dengan memakai headset VR, peserta didik dapat masuk ke dalam pengalaman pembelajaran yang sangat mendalam, di mana materi pelajaran menjadi hidup dan dapat diintegrasikan secara langsung.