Konsep Multimedia Interaktif

 Menurut Daryanto (2010:51), multimedia dibagi dua yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Pengertian dari multimedia linier adalah multimedia tanpa alat pengontrol untuk dapat digunakan oleh pengguna. Linier dapat diartikan berjalan sekuensial atau berurutan, contohnya adalah TV dan film. Pengertian multimedia interaktif merupakan multimedia yang memiliki alat pengontrol untuk dapat digunakan oleh pengguna, jadi tergantung pengguna untuk dapat memutuskan atau memilih proses berjalannya multimedia itu.

Menurut Sutopo (2012:112), multimedia terdiri dari dua macam yaitu multimedia linier dan multimedia non-linier. Multimedia yang berjalan lurus atau berurutan disebut dengan multimedia linier, contoh jenis multimedia linier adalah TV dan film. Akan tetapi apabila multimedia dapat dikontrol oleh pengguna maka dinamakan multimedia non-liner yang sering dikenal dengan multimedia interaktif, contoh multimedia interaktif adalah presentasi pembelajaran dimana pengguna dapat memilih topik mana yang ingin diperlajari tidak harus menunggu seluruh presentasi ditayangkan.

Berdasarkan difinisi beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah multimedia yang memiliki alat pengontrol untuk dapat digunakan oleh pengguna sehingga memiliki keleluasaan dalam mengatur jalannya multimedia, multimedia interaktif dibuat dengan tampilan yang memenuhi fungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dan memiliki interaktifitas bagi penggunanya.

Pemanfaatan Multimedia Interaktif di Sekolah

Sahabat Rumah Belajar, sebelum kita lebih jauh membicarakan pemanfaatan multimedia interaktif dalam inovasi pembelajaran, mari kita lihat gambar diagram berikut ini. Diagram ini menunjukkan konsep pemanfaatan multimedia interaktif di sekolah. Perhatikan gambar skema berikut ini, dapatkah Sahabat jelaskan apa maksud dari skema ini?


Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Inovasi Pembelajaran


Selanjutnya apa manfaat multimedia interaktif dari inovasi pembelajaran? Tentu saja inovasi tersebut harus menghasilkan nilai tambah. Nilai tambah tersebut secara umum dapat dirumuskan secara ringkas sebagai meningkatnya kualitas pembelajaran. Apa indikator dari meningkatnya kualitas pembelajaran? Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari dua sisi, yaitu proses dan hasil. Terkait hal ini, coba Sahabat renungkan kembali apa yang telah Sahabat lakukan dalam implementasi pemanfaatan multimedia interaktif di sekolah. Sudahkah 

multimedia interaktif menghasilkan nilai tambah, baik proses maupun hasil. Kalau sudah, lihat lagi apakah nilai tambah tersebut sudah optimal atau dapat ditingkatkan lagi. Pastinya, seperti kata pepatah, selalu ada ruang untuk lebih baik. Selalu ada sisi yang dapat Sahabat tingkatkan lagi. Inovasi tiada henti, demikian tagline sebuah perusahaan otomotif.

Sahabat jangan takut salah untuk melakukan inovasi. Apabila Sahabat membuat kesalahan dalam suatu inovasi, kesalahan tersebut dapat Sahabat perbaiki pada inovasi berikutnya. Jadi tidak perlu ragu, mulailah saat ini. Merdeka belajar, demikian kata mas Menteri.

Model multimedia interaktif


Pengembangan media pembelajaran dianggap efektif apabila mampu menumbuhkan minat belajar siswa dan karakteristik siswa.



Komponen dan Model Multimedia Pembelajaran merupakan suatu sistem komunikasi interaktif berbasis komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, menyajikan dan mengakses kembali informasi berupa teks, grafik, suara, video atau animasi (BPMPK, 2014).



Post a Comment

Previous Post Next Post