Permasalahan Anak dalam Era Digital (UNICEF)

Teknologi digital juga dapat membuat anak-anak lebih rentan terhadap bahaya baik online maupun off. Anak-anak yang sudah rentan dapat menghadapi risiko bahaya yang lebih besar, termasuk kehilangan privasi. TIK meningkatkan risiko tradisional masa kanak-kanak, seperti bullying, dan memicu bentuk-bentuk baru pelecehan dan eksploitasi anak, seperti materi pelecehan seksual anak 'yang dibuat berdasarkan pesanan' dan streaming langsung pelecehan seksual anak.
Predator dapat lebih mudah melakukan kontak dengan anak-anak yang tidak menaruh curiga melalui profil media sosial dan forum permainan anonim dan tidak terlindungi. Nologies teknologi baru - seperti cryptocurrency dan Dark web - memicu streaming langsung pelecehan seksual anak dan konten berbahaya lainnya, dan menantang kemampuan penegak hukum untuk mengikutinya.
Sembilan puluh dua persen dari semua URL pelecehan seksual anak yang diidentifikasi secara global oleh Internet Watch Foundation dihosting di hanya lima negara: Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Federasi Rusia.

       Upaya untuk melindungi anak-anak perlu fokus terutama pada anak-anak yang rentan dan kurang beruntung, yang mungkin kurang memahami risiko online - termasuk kehilangan privasi - dan lebih mungkin menderita bahaya. Sementara sikap berbeda-beda berdasarkan budaya, anak-anak sering kali berpaling terlebih dahulu kepada teman sebayanya ketika mereka mengalami risiko dan membahayakan secara online, sehingga mempersulit orangtua untuk melindungi anak-anak mereka.

       Dampak potensial TIK pada kesehatan dan kebahagiaan anak-anak adalah masalah kepedulian publik yang meningkat - dan area yang matang untuk penelitian dan data lebih lanjut. Meskipun sebagian besar anak-anak yang online melihatnya sebagai pengalaman positif, banyak orang tua dan guru khawatir bahwa pencelupan di layar membuat anak-anak depresi, menciptakan ketergantungan internet dan bahkan berkontribusi terhadap obesitas. Saran yang tidak konsisten dapat membingungkan bagi pengasuh dan pendidik, menggarisbawahi perlunya penelitian yang lebih berkualitas tentang dampak TIK terhadap kesejahteraan.

       Para peneliti mengakui bahwa penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat berkontribusi pada depresi dan kecemasan masa kecil. Sebaliknya, anak-anak yang berjuang secara offline kadang-kadang dapat mengembangkan persahabatan dan menerima dukungan sosial online yang tidak mereka terima di tempat lain. Bagi sebagian besar anak-anak, masalah mendasar - seperti depresi atau masalah di rumah - memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan dan kebahagiaan daripada waktu menonton. Mengambil pendekatan 'Goldilocks' untuk waktu layar anak-anak - tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit - dan lebih fokus pada apa yang dilakukan anak-anak secara online dan lebih sedikit pada berapa lama mereka online, dapat lebih melindungi mereka dan membantu mereka memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya.

Source: https://www.unicef.org/sowc2017/

1 Comments

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
Previous Post Next Post